Tahukah kamu, apa yang membedakan kita dengan amoeba? Selain ukurannya yang berbeda jauh, perbedaan paling mendasar adalah pada jumlah selnya. Amoeba merupakan makhluk bersel satu, sedangkan kita makhluk bersel banyak. Itu artinya, amoeba hanya membutuhkan satu sel untuk bergerak, berkembang biak, dan makan. Ini tak sama dengan tubuh kita yang memiliki sistem biologis sangat kompleks. Sebab, terdapat yang namanya jaringan tubuh manusia. Apakah itu? Simak penjelasannya di bawah ini: 
jaringan tubuh manusia
Pada tubuh, dibutuhkan kerjasama dari setiap selnya sehingga membentuk jaringan. Jaringan-jaringan ini kemudian akan bekerjasama sehingga dapat menjalankan fungsinya. Oh ya, kamu jangan membayangkan bentuknya seperti jaringan yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan, ya! Bentuk dari jaringan tubuh manusia tentu berbeda-beda tergantung kegunaannya. Contohnya, sel otot untuk bergerak. Nah, sel-sel otot yang ada di dalam tubuh kita juga tidak akan bergerak sesuai dengan kemauannya sendiri. 
jaringan tubuh manusia
(Sumber: socratic.org)

Sekarang mari kita berandai-andai. Kalau kita anggap sel itu “kata-kata”, maka jaringan adalah sebuah “kalimat”. Gabungan dari beberapa sel yang pada akhirnya punya “arti” dan fungsi. Kalau kamu coba chat ke teman hanya bilang “Aku” atau “Suka” atau “Kamu” secara terpisah, pasti orang itu akan bingung.
Itu artinya, apa yang kamu utarakan tidak “bekerja” dengan baik. Sekarang, coba kamu gabungkan kata-kata tadi, lalu kirim ke temanmu. Maka dia akan dapat mencerna “Aku suka kamu” dengan baik. Walaupun mungkin akan dibalas dengan: “Jijik ih!” Yah, setidaknya kamu udah nyoba.

Prinsip yang sama terjadi pada tubuh kita. Bayangkan setiap sel otot yang ukurannya sekecil itu “bergerak” seenaknya sendiri dan punya tujuan yang berbeda-beda. Mungkin kita tidak dapat menggerakkan tangan kita dengan baik. Atau bahkan, tidak dapat bergerak sama sekali. Untuk dapat melakukan pekerjaan “mengandeng tangan gebetan”, misalnya. Sel-sel otot ini perlu bekerja sama untuk pada akhirnya, dapat mengangkat tangan kita, yang nantinya, akan menggerakkan jari kita supaya bisa masuk ke ruas jari gebetan. Oke, untuk kasus ini kayaknya selain koordinasi jaringan, perlu keberanian juga deh.

Tentu seperti halnya sel, untuk dapat melihat jaringan kita membutuhkan mikroskop. Maka berterima kasihlah pada Hans dan Zacharias Janssen, seorang ayah dan anak kebangsaan Jerman pada tahun 1590, yang menemukan konsep mikroskop.
jaringan tubuh manusia
Hans dan Zacharias Janssen (Sumber: slideplayer.com)

Sayangnya, konsep mikroskop yang mereka rancang belum sempurna. Gambarnya cenderung buram dan tidak fokus. Sampai kemudian, orang Jerman lain, Antonie van Leeuwenhoek, menjadi orang pertama yang benar-benar merancang mikroskop secara mantap. Mikroskop yang semula hanya mampu melakukan perbesaran hingga 50 kali, kini di-upgrade mencapai 270 kali persebaran. Itu artinya, kita dapat melihat benda dengan ukuran 1/1000 milimeter. Bilang mantap, jangan?

jaringan tubuh manusia
Antonie van Leeuwenhoek sang Bapak Mikrobiologi (Sumber: thefamouspeople.com)

Mikroskop inilah yang kemudian digunakan untuk meneliti mikroosrganisme, bakteri, spermatozoa, dan serabut otot. Karena kekerenannya ini, Leeuwenhoek akhirnya dijuluki Bapak Mikrobiologi.

Sayangnya, lagi-lagi mikroskop ini belum bisa dipakai untuk meneliti sel di dalam jaringan. Butuh sebuah terobosan baru untuk mengeceknya. Kenapa? Karena untuk melihat sebuah sel, kita perlu menyayat satu bagian organ dengan sangat tipis, menaruhnya di bawah mikroskop, menyorotnya dengan cahaya, dan memberikan pewarna.

Emang, ya, untuk lihat hal yang kecil perlu ketelitian tingkat super. Sama lah kayak baca kode-kode cewek gitu.
Hingga 200 tahun kemudian, Joseph von Gerlach, seorang anatomis Jerman, di tahun 1850, berhasil menemukan jaringan saraf.

joseph von gerlach.jpg
Joseph von Gerlach (Sumber: embryology.med.unsw.edu.au)

Jaringan-jaringan saraf yang ditemukan Gerlach ini akhirnya diketahui sebagai penyusun sistem saraf (otak + sumsum tulang belakang + saraf tepi). Merekalah yang pada akhirnya mengatur seluruh fungsi di tubuh kita.
jaringan tubuh manusia
Seperti yang sudah disebutkan di awal, setiap jaringan yang ada di tubuh kita mempunyai fungsi dan perannya sendiri-sendiri. Jaringan saraf adalah yang berperan saat kamu tidak sengaja memasukkan nasi panas ke mulut dan bilang ‘Uhh… Annhhas... Anghh...Hethh…. Euy!’ Kenapa kamu bisa merasakan panas adalah peran dari jaringan saraf.

Berbeda dengan jaringan saraf, peran dari jaringan otot untuk membantu pergerakan kita. Itu yang menyebabkan bagaimana kita dapat berjalan, mengangkat beban, dan salto. Jaringan otot punya banyak pembuluh darah, makanya jaringan otot banyak dialiri darah.

Tidak hanya pada manusia, hewan, dan tumbuhan juga memiliki jaringanlho. Meskipun sama-sama merupakan gabungan dari sel, tapi tumbuhan punya jaringannya sendiri.
 
Top