Kamu tahu nggak kalau untuk mendapatkan energi, makhluk hidup harus memecah senyawa glukosa terlebih dahulu? Proses ini dinamakan dengan respirasi. Secara umum, proses respirasi terbagi menjadi 2: Respirasi aerob dan respirasi anaerob. Apa perbedaannya dan bagaimana tahapannya? Yuk baca artikel berikut sampai habis!
respirasi aerob
Respirasi aerob adalah reaksi pemecahan senyawa glukosa dengan memerlukan oksigen. Ada 4 tahapan dalam melakukan respirasi aerob.
4 tahapan respirasi aerob-1
Pada proses glikolisis, pemecahan molekul gula menjadi senyawa asam piruvat terjadi di sitoplasma. Selanjutnya, terjadi proses dekarboksilasi oksidatif di mitokondria yang mengubah asam piruvat menjadi asetil Co-A. Setelah itu, terjadi tahapan ketiga, yaitu siklus krebs di mitokondria yang menghasilkan oksaloasetat dan asam sitrat. Di tahapan terakhir, terjadi trannspor elektron di membran dalam mitokondria y`ang menghasilkan H2O dan energi.
respirasi anaerob
Bekebalikan dengan respirasi aerob, respirasi anaerob adalah proses pemecahan glukosa yang tidak membutuhkan oksigen. Adapun beberapa organisme yang dapat melakukan respirasi anaerob: khamir, bakteri asam laktat, otot tubuh pada manusia. Jika dibandingkan respirasi aerob, respirasi anaerob hanya menghasilkan sedikit ATP (energi). Proses respirasi anaerob dibedakan menjadi 2, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.
rumus fermentasi
Lalu, apa saja perbedaan antara respirasi aerob dan anerob? Nah, supaya lebih gampang, kami sudah membaginya menjadi 5 poin, nih.
1. Perbedaan Kebutuhan Oksigen
Ini udah jelas, sih. Dari pengertiannya pun kita sudah mengetahui bahwa respirasi aerob membutuhkan oksigen, sementara reaksi anaerob tidak membutuhkannya.
2. Perbedaan Tempat
Jika kita lihat pada tabel tahapan respirasi aerob di atas, kebanyakan proses resprasi aerob terjadi di mitokondria. Sementara respirari anaerob terjadi di sitoplasma.
3. Perbedaan Proses dan Tahapan
Pada respirasi aerob, prosesnya cenderung lebih panjang. Terdiri dari 4 tahapan (glikolisis, dekarboslisasi oksidatif, siklus krebs, dan transpor elektron) sementara pada anaerob reaksinya hanya glikolisis atau fermentasi saja.
4. Produk Yang DIhasilkan
Energi yang dihasilkan respiraasi aerob jauh lebih tinggi dibandingkan anaerob. Respirasi aerob menghasilkan energi bersih 36 ATP (karena saat pindah dari proses glikolisis di sitoplasma ke Transfer Elektron di mitokondria membutuhkan 2 ATP, jadi dari total 38 ATP - 2 ATP), sedangkan anaerob hanya 2 ATP.
5. Perbedaan Hasil Samping
Selain dari jumlah energi yang dihasilkan, hasil samping/sisa dari prosesnya juga berbeda. Respirasi aerob merombak substrat mejadi CO2 dan H2O secara sempurna. Akhirnya, semua hidrogen yang terlepas dari substrat selama proses akan bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan air.
Sementara respirasi anaerob merombak substrat menjadi air dengan tidak sempurna. Alhasil, sebagian hidrogen yang terlepas dari substrat akan bereaksi dengan senyawa lain dan membentuk berbagai jenis asam.
 
Top